Disebuah Pulau terpencil di Luwu Banggai Ada seorang putra daerah di desa tersebut bernama Radit iya memiliki saudara laki-laki bernama fandi,dia bercita-cita menjadi seorang arsitek,dia duduk di bangku SD pada umur 6 tahun di pulau tempat dia tinggal,namun pada saat dia duduk dibangku kelas 2,sekolah dipindahkan ke pulau sebrang yg jaraknya sekitar 4 KM dari rumahnya,untuk pergi kesekolah dia harus menempuh perjalanan yang cukup membahayakan karena dia harus naik perahu kayu kemudian,harus menyebrangi sungai untuk mencapai sekolah
diamana dia belajar,terkadang dia sampai disekolah dengan keadaan basah kuyup gara-gara berenang.
Tak jarang dia tidak terlambat karena jarak yang harus ditempuh cukup jauh namun bapak dan ibu gurunya mengerti akan hal itu.dalam menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar anak tersebut tidak pernah menggunakan alas kaki,tas sekolah pun hanya kantong plastik yang dia dapat di laut kemudian dia kasi tali,demi sebuah cita-7dia tidak pernah mengeluh dan putus
asa,semangatnya terus berkobar rintangan yang datang melanda dia selalu
hadapi tanpa ada rasa pesimis sedikitpun.setelah dia menyelesaikan
sekolahnya di bangku sekolah dasar dia kemudian melanjutkan
sekolah menengah pertama di luwu banggai sejak itulah dia berpisah b ersama orang tuanya karena harus tinggal di luwu karena jarak pulau yang dia tempati sekitar 4 jam perjalanan dengan menggunakan kapal kayu,maka dia memilih tinggal bersama keluargnya di Luwu Banggai.setelah selesai SMP dia kemudian masuk SMA dan Lulus SMA dia melanjutkan study di makassar di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di makassar dengan program studi arsitektur.suka cita yang dia lalui pada saat menjadi seorang mahasiswa cukuplah menggores hati,selama iyya menjadi seorang mahasiswa tak jarang dia memakan makanan has daerah asal mereka yaitu sagu yang sudah diolah yang bentuknya seperti kue bolu padat namu keras ketika disiram dengan air panas maka sagu tersebut akan menjadi kenyal.memegang
uang pun jarang,apalagi mau makan yang enak-enak.pernah suatu ketika stok makanan di kostnya sudah habis namun iya enggan untuk meminta sama teman kostnya karena baru tinggal disitu kenal dengan teman kostnya pun masih kenalan tukang ojek sama penumpangnya kalo dak mau naik ojek yang dak kenal,karena malu iyya hanya minum air putih selamaa 3 hari berturut-turut samapai kiriman dari orang tuanya dari pulau iyya terima,sungguh menyedihkan sekali dengan cita-cita menjadi seorang arsitek iyya kuliah dengan modal nekad,kata orang kalau cuman uang pas-pasan kemudian mau kuliah begitu.namun iyya tak mau berhenti ditengah jalan iyya terus melanjutkan kuliahnya sampai suatu
hari iyya masuk lomba membuat design kota alhasil iyya dapat meraih juara 1.dia semakin percaya diri dan semangatnya pun semakin berkobar,sampai iyya menyelesaikan gelarnya sebagai seorang sarjana tehnik arsitektur.


